Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berjibaku dengan Kreativitas, Begini Cerita Menarik Kelas Dua Dalam Praktik P5RA " Tempat Pensil "


MI Muhammadiyah 2 Badas, 23 April 2025 – Suasana kelas 2 pagi itu tampak berbeda. Anak-anak tampak sibuk memotong, menempel, dan menghias botol bekas menjadi tempat pensil yang cantik dan penuh warna. Kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan.”

Anak Kelas 2 MI Muhammadiyah 2 Badas Belajar Kreatif dan Peduli Lingkungan Lewat Proyek P5: Tempat Pensil dari Botol Bekas

Dalam proyek ini, siswa diajak untuk memanfaatkan barang bekas menjadi sesuatu yang berguna. Dengan dibimbing oleh guru kelas, mereka membuat tempat pensil dari botol plastik bekas, lalu menghiasnya dengan sedotan warna-warni dan pita.

“Kami ingin anak-anak belajar bahwa barang bekas bisa disulap menjadi benda yang bermanfaat, bukan hanya dibuang begitu saja,” ujar Ibu Erly, wali kelas 2. “Lewat kegiatan ini, mereka juga belajar nilai kreativitas, gotong royong, dan cinta lingkungan.”

Proses pembuatan dilakukan selama tiga hari. Hari pertama, siswa membawa botol bekas dari rumah. Mereka belajar memotong bagian atas botol dengan hati-hati menggunakan gunting dan cutter yang dibantu oleh guru. Setelah itu, botol dibersihkan dan dikeringkan.

Hari kedua, anak-anak mulai menghias. Mereka menggunakan sedotan warna-warni untuk membuat pola unik dan menempelkan pita sebagai hiasan. Ada yang membuat bentuk pelangi, bunga, bahkan manik-manik favorit mereka.


Hari ketiga, kegiatan finishing pengerjaan tempat pensil dari botol bekas. Hari yang dinanti anak-anak karena mereka siap untuk memamerkan hasil karyanya.

“Aku senang bikin tempat pensil ini. Aku hias pakai sedotan warna biru dan kuning. Nanti mau taruh di meja belajarku di rumah,” kata Vero, siswa kelas 2 Kahar dengan penuh semangat.

Selain melatih kreativitas dan keterampilan tangan, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Anak-anak belajar bahwa botol plastik yang biasanya dibuang bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat.


Tak hanya siswa, orang tua pun ikut senang dan mendukung kegiatan ini. Beberapa dari mereka membantu menyiapkan bahan dari rumah dan hadir saat pameran mini di kelas. Tempat pensil hasil karya anak-anak dipajang dengan rapi dan diberi nama masing-masing.

“Anak saya jadi lebih semangat belajar dan sekarang kalau lihat botol bekas, dia tanya bisa dibuat apa,” ujar Pak Ali, salah satu orang tua siswa.

Melalui kegiatan sederhana ini, sekolah berhasil menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila seperti beriman dan bertakwa, gotong royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. Proyek ini membuktikan bahwa pendidikan karakter bisa dimulai dari hal kecil dan menyenangkan.

Dengan wajah ceria, anak-anak membawa pulang hasil karyanya, bangga karena telah menciptakan sesuatu dengan tangan sendiri. Sebuah langkah kecil untuk masa depan yang lebih hijau dan penuh harapan.

Penulis : Erly Purwaningsih