Segera Terbit Majalah MIMDA, Mulyana Bimbing Redaksi Kerja Cerdas
Dalam rangka penyusunan Majalah Madrasah, MIM 2 Badas Kediri hadirkan penulis nasional, Dr.Mulyana, AZ, M.Psi. kehadirannya untuk mendampingi sekaligus membimbing tim redaksi majalah MIMDA. Bertempat di ruang multimedia, kegiatan ini diikuti sepuluh guru yang di telah ditunjuk sebagai redaksi majalah. Sabtu, (14/12/2024)
" Tiga manfaat utama majalah yakni mampu meningkatkan branding madrasah, prestasi, dan mengembangksn kompetensi literasi. " Kata Mulyana mengawali kegiatan. " Untuk itu " Imbuhnya, bapak ibu guru yang sudah diberi amanah tolong serius garap majalah ini. Hari ini, lanjutnya kita akan perkuat tim, bagi tugas, dan mulai menulis karena waktu kita tidak banyak. " Tutur beliau.
Majalah MIMDA akan diterbitkan awal Februari 2025. " Ini merupakan salah satu produk yang telah dirumuskan dalam raker, nantinya akan di launcing dalam acara peringatan milad MIMDA ke - 67 tahun. " Kata Kepala MIMDA Luky Fajarianto
Redaksi Majalah diambil dari kalangan guru dan karyawan. Pemimpin umum dipegang oleh Kepala Madrasah, Rahma widari terpilih menjadi pemimpin redaksi, sekretaris dijabat oleh Yurista Putritama, bendahara Zuliana Susanti. Sementara itu, staf redakasi dijabat oleh beberapa guru di MIM 2 Badas. Editor Luky Fajarianto, Erly Purwaningsih, dan Zuliana Susanti. Dalam redaksi majalah juga mencantumkan staff ahli dari beberapa tokoh strategis, antara lain Dr. Mulyana dan M. Yusuf Aziz.
Selanjutnya, Mulyana menjelaskan setiap tugas yang tercantum dalam redaksi harus bekerja dengan serius. Pemred harus memiliki wawasan luas dan kesungguhan untuk menjadikan majalah ini terbit, Harus mampu mengkomando semua penulis agar mampu menyelesaikan tulisannya tepat waktu. " Tutur Mulyana.
Konsep nulis dari dulu tidak berubah, masih tetap pakai rumus 5 W + 1 H, jika bapak ibu menulis tolong gunakan rumus tersebut. " Kata mulyana. Akhir desember ini, tulisan harus selesai dan disetor ke tim editor, bu erly dan bu Susan editor pertama waktunya tiga hari, setelah itu setorkan ke pak Luky sebagai editor terkahir sebelum naik ke percetakan. Imbuhnya.