Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penonton Terpukau, Kirab Budaya MIMDA Tampilkan Kerajaan Kadiri


Prabu Airlangga dan  putri sulungnya  bernama Dewi Kilisuci  atau Sangramawijaya Tunggadewi, Dua tokoh utama dalam sejarah berdirinya  Kediri pada tahun 1084 Masehi. Guna mempublikasikan kembali kisah sejarah tersebut,MIM 2 Badas menampilkan parade budaya dengan tema Kejayaan Kerajaan Kadiri. Penampilan budaya ini disuguhkan Istimewa dalam Kegiatan Kirab Budaya Nusantara yang diselenggarakan KKMI Kecamatan Badas Kabupaten Kediri.  Sabtu, (31/08/2024)

Setelah melewati garis start, tarian empat buah gunungan yang dibawakan oleh Ega, Habib, Azka, dan Rizky menjadi pembuka penampilan ini. Selanjutnya senam belas penari cucuk lampah yang mengenakan kostum merah, hijau, kuning, dan ungu memulai tariannya. Tepuk tangan penonton serta sorak sorai mengapresiasi penampilan ini. Musik latar terdengar lirih dan menggelegar, seluruh penari duduk bersimpuh dijalan dan memberi salam hormat. 

Dewi Kilisuci bersama Prabu Airlangga tampak turun perlahan dari atas Singgasananya, berjalan pelan sambil menerima hormat dari seluruh penari. Tokoh dewi Kilisuci diperankan oleh Asyifa Safa Valencia Kelas Lima Gatot Mangkupraja. Sedangkan Prabu Airlangga diperankan oleh Nuha Lukmanul Hakim dari kelas Enam Mohammad Hatta. Keduanya tampak gagah dan anggun membawakan karakter Raja dan Dewi.

Penampilan selanjutnya diisi dengan atraksi Beladiri Tapak Suci. Dengan memakai kostum merah dibalut jarik dan udeng serta membawa senjata tameng dan tombak. Enam belas personil Tapak Suci tampak keren memerankan karakter prajurit perkasa Kerajaan Kediri. " Adegan berbahaya, Mohon Penonton menepi, " Bu layli memberikan arahan, rupanya tim Tapak suci sedang beratraksi memperagakan jurus dan kemampuan beladirinya.

Usai beratraksi, tim tapak suci bergegas kembali ke barisan dan melanjutkan parade kembali. Selanjutnya penampilan diisi dengan alunan lagu yang dibawakan oleh tim Vokal dari Ekstrakurikuler Menyanyi. Diiringi live musik keyboard yang dimainkan langsung oleh Kepala MIMDA Luky Fajarianto dari atas mobil Pick Up. Tampak Rizky Wulansari pembina vokal grup mendampingi dan mengarahkan ketiga muridnya ( Vivi, Salwa, dan Cahya) untuk mulai menyanyi. MIMDA Istimewa yang merupakan aransemen musik dan lirik asli dari Lagu Jogja Istimewa menjadi lagu pertamanya. Seluruh peserta parade budaya ikut memeriahkan dengan menari dijalan. 

Dibelakang prajurit Kerajaan, tampak baris rapi puluhan siswa dari kelas satu hingga tiga, berkostum tradisional jawa dan Kerajaan Kediri. Dibelakangnya disusul barisan ibu - ibu ikwam dengan mengenakan kostum adat jawa dan kebaya. 

Barisan penutup dari penampilan parade budaya ini, diisi dengan barisan siswa berbusana lurik khas jawa. Dengan membawa aneka sayur serta properti wakul,cangkul dan cabit, mereka memerankan tokoh rakyat kerajaan Kediri yang mayoritas petani. 

Zuliana susanti selalu koordinator Parade MIMDA menyampaikan alasan memilih tema kerajaan Kediri adalah untuk mengedukasi siswa dan masyarakat tentang sejarah Kediri yang memiliki cerita luar biasa untuk disimak. Selain itu, tema ini sangat cocok dengan jargon yang disampaikan oleh Bupati Kediri yakni Kediri Berbudaya. " Dengan tema ini masyarakat tahu sejarah kerajaan Kediri yang luar biasa, dan semakin bangga menjadi warga masyarakat kabupaten Kediri. " Tutur guru ekstra tari tersebut.

Kepala MIM 2 Badas Luky Fajarianto yang juga ketua Lembaga Seni Budaya Olahraga (LSBO) Kabupaten Kediri mengapresiasi baik untuk suguhan penampilan yang dibawakan MIM 2 Badas. Menurutnya,  penampilan semacam ini bisa menjadi salah satu tampilan budaya yang nantinya bisa disuguhkan dalam festival maupun kompetisi di berbagai acara. " Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh anak - anak, walimurid, serta guru dan karyawan yang sudah menyuguhkan penampilan terbaiknya, rasa capek dan lelah Alhamdulillah terbayarkan dengan kebanggaan dan kesuksesan bersama. " Tutur Luky.