Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkunjung Ke Gudang Tahu Taqwa & Bermain di Area Kolam Brigif 516 Menjadi Kegiatan Seru OSL Kelas Satu


Pagi ini, segenap 57 siswa Kelas 1 (Ahmad Dahlan, Siti Walidah, dan Ir. Djuanda) MI Muhammadiyah 2 Badas melaksanakan pembelajaran di luar madrasah dengan didampingi 6 guru (Arini Rochyati, Erly Purwaningsih, Emi Koniati, Trianis Suharnanik, Royan Supono, dan Suhari). Menariknya, orang tua/wali murid pun turut serta meramaikan suasana. Tiga kendaraan roda empat, diantaranya Elf isi 18 orang dan 2 mobil pribadi serta belasan kendaraan roda dua mengiringi satu armada/bus yang unik milik PO Anjasmoro Jombang yang dilengkapi dengan bel telolet-nya. Senin, (22/05/2024) 

MI Muhammadiyah 2 Badas sering sebut kegiatan pembelajaran tersebut dengan OSL (Out School Learning). OSL kali ini adalah OSL yang keempat dalam Sejarah Civitas Akademika MI Muhammadiyah 2 Badas. Lokasi yang kami ambil masih di Provinsi Jawa Timur. Penasaran??? Check it out…

Nah, lokasinya ada di GTT (Gudange Tahu Takwa) Ngasem Kediri dan Kolam Renang Tirta Wirayudha Brigif 16 Kediri.

Banyak sekali tujuan kegiatan OSL ini, diantaranya adalah membekali para siswa untuk melatih berwirausaha sejak dini. Karena Kediri terkenal dengan julukan Kota Tahu, maka pendidik mengajak para siswanya untuk mengunjungi GTT agar mereka bisa mengenal bagaimana tahu diproduksi sampai pemasaran. Sehingga mereka bisa tahu secara langsung pembelajaran tersebut. Karena apa? Saat ini MI Muhammadiyah 2 Badas sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, yang mana Kelas 1 mengambil Tema Kewirausahaan untuk proyek P5P2RA di Semester 2 pada Tahun Pelajaran 2023/2024. Jadi, GTT dipilih sebagai lokasi tujuan dalam pembelajaran OSL itu sangat tepat sekali. 

Sekitar pukul 08.00-11.00 WIB, biru kuning memenuhi Pabrik dan Pusat Oleh-Oleh GTT Ngasem Kediri guna mengajak mereka membuat olahan dari tahu yang berbahan dasar kedelai hingga pemasarannya. Meskipun banyak sekali varian olahan tahu yang bisa dibuat. Namun kali ini, para siswa diajak untuk membuat tahu bulat. Kak Nyamat selaku guide dan narasumber dari GTT bersama timnya menyambut hangat kedatangan mereka. Mereka pun juga bertemu dengan owner GTT Ngasem (Gatot Sutanto) yang sekaligus menjabat sebagai Ketua UMKM Kediri dan Kepala Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem. Lengkap sudah kebahagiaan kami bertemu langsung dengan sosok wirausahawan yang sukses. Konon, di tahun 1991 hanya mempunyai 1 karyawan saja, yaitu istrinya (Wanti) yang sekaligus menjadi tutor bagi para siswa dalam praktik pembuatan tahu bulat. Dan sekarang karyawannya banyak sekali, sehingga usahanya maju pesat.

Acara demi acara kami lalui dengan penuh gembira dan suka cita, mulai dari berbaris rapi, persiapan briefing mau masuk ke pabrik tahu, dijelaskan cara pengolahan tahu, proses mewarnai tahu dengan kunyit dan garam, mencicipi tahu, packing tahu, penjelasan harga dan produk olahan tahu, berkeliling ke kebun labu, bermain di playground, games berhadiah, senam, praktik membuat tahu bulat, pengambilan foto dan video bersama, hingga sesi perpisahan dengan diberikan oleh-oleh tahu bulat yang sudah matang dan membawa produk para siswa yang dibuat praktik dari pagi tadi.

Tepat pukul 11.00 WIB, rombongan biru kuning meninggalkan lokasi GTT menuju lokasi kedua (Kolam Renang Tirta Wirayudha Brigif 16 Kediri), di mana tujuan OSL ini adalah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk refreshing sejenak melepaskan penat setelah mengikuti pelatihan di GTT. Selain belajar, mereka juga bermain dan bertamasya. Tentunya dengan olahraga yang menyehatkan melalui renang. Olahraga ini adalah olahraga kesukaan Nabi Muhammad saw. Maka sebagai pengikut Nabi Muhammad saw, tentunya suka dan cinta sekali dengan aktivitas renang. Mereka bangga sebagai warga Muhammadiyah (Pengikut Nabi Muhammad saw) utusan Allah SWT yang terakhir ini.

Setiba di sana, alhamdulillah sudah masuk duhur. Mereka pun segera melaksanakan salat duhur berjamaah di musala milik Brigif. Setelah itu, para siswa menuju kolam renang dan meluapkan emosi kegembiraannya dengan bermain air bersama. 

Satu setengah jam kemudian, mereka bersih diri, makan siang dan melanjutkan tamasya ke penangkaran rusa. Masih di area Brgif, tidak jauh dari kolam renang, mereka berjalan menuju penangkaran rusa dan sontak membeli kangkung untuk memberi makan rusa. Mereka sangat senang dan gembira, pengetahuan baru baginya. Sebab yang selama ini hanya mendengar cerita atau membaca buku tentang rusa, kali ini mereka mengalami secara langsung seperti yang ada dalam pikirannya selama ini.

Pukul 14.30, rombongan MI Muhammadiyah 2 Badas meninggalkan area Brigif Wirayudha 16 Kediri, namun sebelum menuju bus kami berfoto bersama dan tepat pukul 16.00 WIB mereka tiba di MI Muhammadiyah 2 Badas lagi. Namun bertubi-tubi pertanyaan dilontarkan para siswa, salah satunya…

“Kapan Bu OSL lagi? Sebab OSL-nya seru Bu, ingin OSL lagi, tanya Bihan tegas.

“Ya satu tahun lagi, ketika kalian kelas 2!”, jawab Bu Erly dengan tegas pula. 

Alhamdulillah, dari testimoni siswa tersebut, hal ini menunjukkan kegiatan OSL berjalan sukses dan lancar.

Hal tersebut merupakan salah satu tugas mulia para pendidik dan tenaga kependidikan MI Muhammadiyah 2 Badas di bawah kepemimpinan Luky Fajarianto, S. Pd, seperti yang diharapkan di Kurikulum Merdeka, apakah itu? Pembelajaran Kontekstual; Pembelajaran yang dialami langsung di dunia nyata. Mereka bisa melihat, mendengar, meraba, merasakan langsung melalui panca inderanya. Dan tentunya pembelajaran ini akan selalu diingat sepanjang masa (Long Life Education). Jadi, selain praktik membuat tahu bulat, berenang, memberi makan rusa, dan sebagainya itu. Secara otomatis, cipta, rasa, karsa mereka terbentuk secara alami melalui OSL (Out School Learning). Motorik halus dan motorik kasar in syaa Allah akan tumbuh dan berkembang sesuai apa yang dialaminya, rasa/nilai/afektif akan tumbuh beriringan ketika berkenalan dengan lingkungan/hal baru, serta kognitif mereka akan melaju pesat dengan adanya pengetahuan yang diterimanya secara alami.

Sehingga OSL menjadi Sejarah pelopor dalam Civitas Akademika MI Muhammadiyah 2 Badas. Semoga gagasan pionir Kepala MIM 2 Badas ini tetap mengiringi perkembangan madrasah di masa mendatang dalam mengepakkan sayapnya. 

Sampai jumpa di OSL mendatang…

Temukan sensasi baru di setiap tahunnya.

Mari bergabung menjadi bagian dari MI Muhammadiyah 2 Badas, Madrasah Inovatif.

MIM 2 Badas… Islami, Berprestasi, Inovatif.

Jaya, jaya, jaya, yes!