Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bekali Guru Wawasan Pendidikan Inklusi, , MIMDA Hadirkan Kepala MIM SAPA

Dalam rangka memberikan wawasan tentang madrasah inklusi terhadap guru, Mim 2 Badas menggelar sharing pendidikan inklusi. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Eri Nurrokhim selalu kepala MI Muhammadiyah 1 Pare. Bertempat dikelas siti walidah, kegiatan ini diikuti dia puluh guru Mim 2 Badas. Rabu, (6/12/2023).

Acara dimulai pukul sepuluh pagi, diawali dengan sambutan dari kepala Mim 2 Badas Luky Fajarianto. " Saya  sampaikan terimakasih kepada bu Eri yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengelola pendidikan inklusi di Madrasah, dengan acara ini diharapkan kami para pendidik di MIM 2 Badas sedikit banyak memahami tentang apa itu pendidikan inklusi sebagai bekal awal kami dalam mempersiapkan pembukaan kelas inklusi di Madrasah kami. " Tutur Luky.

Ia menambahkan, saat ini jumlah murid baru tahun 2024/2025 yang telah mendaftar di MIM 2 Badas sebanyak empat puluh dua siswa, dua diantaranya tergolong Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).  " Dengan datangnya dua murid ini tentunya menjadi pengalaman baru bagi MIM2 Badas untuk dapat memberikan pendidikan terbaik untuk semua, tak terkecuali anak - anak berkebutuhan khusus, setelah melalui rapat dewan guru diputuskan tahun depan MIM 2 Badas membuka satu program baru yakni kelas inklusi, untuk itu dukungan dari berbagai pihak salah satunya MIM 1 Pare yang telah memiliki program madrasah inklusi sangat dibutuhkan untuk membantu kami mempersiapkan program yang sama di Mim 2 Badas. " Imbuhnya

Sementara itu Eri Nurrokhim kepa MIM 1 Pare sekaligus narasumber acara menyampaikan kesediaannya jika dibutuhkan. " Saya sampaikan terimakasih kepada MIM 2 Badas yang telah mengundang untuk berbagi ilmu dan pengalaman, dalam kesempatan ini saya akan sedikit banyak menjelaskan terkait pendidikan inklusi sebagai modal awal bapak ibu guru dalam mempersiapkan kelas inklusi di MIM 2 Badas. " Tuturnya

Ia menambahkan, untuk membuka kelas inklusi dibutuhkan Niat  dan tekad yang kuat. " Sama seperti di MIM 1 Pare awalnya kami tidak ada rencana membuka kelas inklusi, sejarah berdirinya program inklusi di MIM 1 Pare sendiri berawal dari salah satu orangtua yang mendaftar di MIM Sapa kebetulan anaknya berkebutuhan khusus, setelah kami rapat diputuskan untuk diterima dan dari situ kami niat Bismillah membuka kelas inklusi, dengan sumber daya seadanya Alhamdulillah kami diberikan petunjuk dari Allah untuk dapat menimba ilmu dari sekolah lain, lambat laun kelas inklusi di Madrasah kami semakin bertambah dan kini memeiliki 22 murid ABK, jadi Intinya Pak Luky dan Ibu2 Guru Niatkan dengan baik Insya Allah nanti pasti akan mendapat petunjuk dan mendapat jalan untuk informasi dan sebagainya, setelah acara ini monggo bisa dijadwalkan untuk mengirim tenaganya guna melihat dan belajar di Kelas Inklusi MIM 1 Pare. " Imbuhnya