Rayakan Milad Muhammadiyah Ke-111, LSBO Kediri Gelar Saresehan Seni Budaya
Saresehan Seni banyak diisi dengan pertunjukan seni dari berbagai sekolah Muhammadiyah di Kediri utara. Mulai dari MIM 1 Pare, MIM 2 Badas, SDA Plemahan, SMPM 1 Pare,MTSM 1 Pare, SMP ABS Plemahan, dan SMAM 1 Pare. Ragam seni pertunjukan mewarnai kemeriahan Saresehan malam ini. Mayoritas tiap sekolah membawakan seni tari tradisional seperti tari suko pari suko, rodhat, manuk dadali, wonderfull Indonesia, dan sebagainya. Selain itu ada juga yang membawakan musikalisasi puisi dan menyanyi karaoke.
Ketua LSBO Kabupaten Kediri Luky Fajarianto menyampaikan Saresehan ini digelar untuk memberikan wadah bagi pegiat seni budaya , khususnya yang berada dalam lembaga pendidikan muhammadiyah." Dengan adanya acara ini kami berharap pelaku seni di Muhammadiyah termotivasi untuk menunjukkan eksistensinya, sudah tidak perlu ragu lagi apalagi khawatir untuk berkreasi, Muhammadiyah melalui LSBO akan menjembatani dan mewadahi panjenengan semua. " Tuturnya.
Sementara itu Wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kediri Yanuar mengapresiasi baik terhadap acara yang digelar LSBO ini. Menurutnya, Muhammadiyah sangat mendukung terbinanya seni budaya di lingkungan persyarikatan, terlebih bagi kalangan pelajar merupakan sebuah kebutuhan. " Terimakasih LSBO sudah memprakarsai kegiatan seni budaya di momen milad yang ke - 111, kalau saya amati Alhamdulillah tampilan- tampilan yang disuguhkan sangat menarik. " TuturnyaPuncak acara diisi dialog interaktif dengan Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4). Muhammad Didin selaku perwakilan dari DK4 menyampaikan terima kasih telah diundang Muhammadiyah dalam acara Saresehan Seni Budaya. Ia juga mengapresiasi baik terhadap LSBO Muhammadiyah yang telah sukses menggelar Saresehan Seni budaya. " Terimakasih muhammadiyah melalui LSBO dapat menggelar saresehan seni, di kabupaten kediri kita juga punya warisan budaya yakni Cerita Panji, cerita yang memeiliki banyak versi ini sebenarnya punjernya di kediri, namun kita sampai saat ini belum bisa maksimal menyuguhkan karya seni berupa cerita Panji asmoro bangun baik berupa tarian, sendratarti, drama, ketoprak, dsb. " Ungkapnya.
Salah satu peserta saresehan Bagus Suprianto, yang juga pegiat Seni dari Bendo Pare memberikan masukan terhadap DK 4 untuk lebih memperhatikan cerita Panji. Menurutnya kediri memiliki produk seni budaya Panji yang lebih bagus dibanding daerah lain. " Saya pernah melihat cerita Panji ini ditampilkan dalam bentuk tarian topeng malangan, sangat bagus sekali penampilannya, lha kediri ini yang punya warisan cerita itu kenapa justru dibawakan daerah lain, seharusnya kita yang bisa lebih menggali dan mengembangkan cerita Panji itu sebagai produk orisinil kabupaten kediri. " Pungkasnya.
Muhammad Didin memberikan tanggapan positif atas usulan dari Salah satu peserta tersebut. Menurutnya apa yang disampaikan Bapak tersebut sangat baik. " DK 4 serta pemkab kediri membumikan cerita Panji melalui beberapa produk seni budaya seperti festival Panji, pemilihan inu kirana, dan sebagainya, sementara untuk seni pertunjukan memang masih jarang yang membawakan. " Katanya