Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Pertamaku Mengikuti OSL Mim DuaBadas


Oleh : Resky Wulansari,S.Pd.I ( Guru kelas II Ibrahim ) 

            Dipagi yang cerah ini , kali pertama saya mendampingi anak-anak kelas 1 dan 2 OSL (Out School Learning) atau belajar diluar madrasah. Kegiatan ini hari ini berkunjung ke dua tempat sebagai sumber belajar, yakni PMK Kabupaten Kediri dan Taman Wisata Pagora. Anak-anak begitu gembiranya hingga tidak ada yang terlambat , demikian juga dengan saya. Pagi-pagi mereka sudah berakat ke madrasah, dengan mengendong tas yang penuh bekal dan makanan ringan. Hari ini adalah hari yang mereka tunggu-tunggu.” Hore, yippi “ riuh gembiranya mereka. Selasa,(22/03/2022)

Pukul 07.00 wib anak-anak berkumpul di halaman madrasah, menanti kedatangan bus yang akan mereka naiki. Sebelum berangkat, mereka berkumpul dan menyimak  tata tertib OSL yang disampaikan oleh Bu layli Mubarokatin. Contohnya , menjaga perilaku ketika ditempat wisata, menajaga kebersihan, saling berbagi, serta menjaga nama baik madrasah. Lima belas menit kemudianBus datang, Pukul 08.00 anak-anak berangkat menuju tujuan pertama yaitu, PMK. Sekitar 15 menit perjalanan dari madrasah menuju PMK. Sesampainya di PMK anak-anak disambut dengan ramah oleh bapak-bapak petugas PMK.

Setelah turun dari bus, anak-anak menuju ruangan aula untuk diberikan pengarahan dari bapak komandan PMK. Diaula anak-anak dikenalkan dengan alat-alat yang digunakan para bapak-bapak PMK ketika sedang bertugas, seperti baju anti api, sepatu baja, baju anti sengat, alat penangkap ular dan lain sebagainya. Bapak Suyanto selaku pengawas juga memberikan pengarahan kepada anak-anak tentang betapa bahaya api. Anak-anak diingatkan agar tidak bermain-main dengan api, terutama mercon.

Setelah diberi arahan diaula, anak-anak menuju halaman belakang PMK, disana sudah dipersiapkan berbagai atraksi yang akan dilakukan. Atraksi yang pertama yaitu proses memadamkan api dari kebocoran selang gas elpiji. Bapak PMK memberikan arahan bagaimana cara memadamkan api dari kebocoran selang gas elpiji. Pertama jangan panik, yang kedua lepas selang dari kompor gas, yang terakhir tutup ujung selang menggunakan jari jempol dengan rapat-rapat. Bapak PMK juga meminta Bapak Ibu wali murid untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Beberapa wali murid dengan antusias mengikuti atraksi tersebut. Tidak hanya wali murid saja yang berpartisipasi, Ibu guru kelas 1 siti walidah, Ibu Emi Koniati dengan sigap dan berani memadamkan api yang berkobar dari selang elpiji yang bocor.

Atraksi yang kedua, proses memdamkan api dari tong yang diisi dengan solar. Anak-anak begitu seksama menyimak dan mendengarkan penjelasan proses pemadaman api dari bapak Arif selaku Komandan PMK. Solar dituang kedalam tong yang sudah disiapkan, lalu disulut dengan korek api, berkobarlah api dalam tong tersebut. Pak Arif menjelaskan cara memadamkan api dalam tong tersebut dengan menggunakan karung goni yang sudah diremdam dengan air. Cara memegang karung goni yaitu jari jempol berapa dibagian dalam, agar tangan kita tidak terkena panas. Tutup tong menggunakan karung goni yang basah dengan rapat-rapat, agar tidak ada interaksi antara api dengan oksigen, jika sudah tertutup rapat api akan padam dengan sendirinya.

 Setelah diberi penjelasan, giliran anak-anak yang berpartisipasi. Begitu antusias anak-anak hingga mereka berebut antri ingin berpartisipasi. Dari kelas 2 ibrahim, mas aufar, mas kleysa, mas rehan, dan mbak fadya dengan cekatan memadamkan api dalam tong tersebut. Bapak ibu gurupun juga ikut berpartisipasi, guru kelas 2 ibrahim, saya sendiri juga ikut berpartisipasi memadamkan api dalam tong tersebut, walaupun sebenarya saya takut. Namun karena semangat dari anakanak saya memberanikan diri untuk ikut memdamkan api.

Atraksi yang ketiga, inilah atraksi yang ditunggu anak-anak. Yappp anakanak diajak berkeliling menaiki mobil Damkar. Riuh senang gembira anak-anak mendengar sirine mobil damkar yang dinyalakan. Anak-anak dengan dibantu Bapak PMK menaiki mobil damkar. Setelah semuanya naik, bersiaplah mobil melaju. Wiu wiu wiu wiu wiu sembari berteriak kegirangan anak-anak berpegangan erat. Mobil damkar keluar dari area PMK, rute yang dilalui dari tugu garuda ke timur, sampai perempatan masjid Agung An-Nur, belok ke kiri melewati Stadion Canda Birawa hingga pertigaan Kampung Inggris, belok kiri sampai pertigaan Kopi Holic menuju ke PMK kembali. Anak-anak berkeliling sebanyak 2 kali.

Setelah sampai di PMK, anak-anak turun dari mobil damkar, sebelum berpamitan dengan Bapak-bapak PMK, anak-anak membersihkan sampah-sampah yang berserakan, lalu menuju bus untuk melanjutkan perjalanan yang kedua yaitu menuju wisata pagora. Tepat pukul 12.00 siang, bus melaju menuju wisata pagora. Didalam bus anak-anak bernyanyi-nyanyi riang dengan dipandu bu layli. Kira-kira 30 menit perjalan menuju wisata pagora. Sesampainya di wisata pagora, anak-anak beserta bapak ibu guru dan wali murid melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di masjid wisata pagora dengan di imami oleh bapak Luky.

Selesai sholat, anak-anak dipandu pak luky berkeliling di mini zoo pagora. Walapun hanya mini zoo, namun hewan-hewan di mini zoo wisata pagora cukup banyak. Mulai dari berbagai jenis burung, berbagai jenis ayam, beruang madu, landak, buaya muara, buaya sungai, rusa, kuda poni, berbagai macam kera dan masih banyak lagi. Begitu antusias anak-anak melihat hewan-hewan didalam mini zoo. Buaya muara yang lumayan besar dengan panjang sekitar 2 meter banyak menarik perhatian anak-anak.

Puas berkeliling didalam mini zoo, anak-anak bergegas menuju kolam renang. Mereka yang didampingi pak hari, berenang dengan rian gembira. Ada anak-anak yang berenang ditepi kolam, ada yang berenang di kolam dangkal dan ada pula yang berenang ditenggah kolam sembari menunggu tong air tumpah. Ketika tong sudah penuh dan tumpah teriakan histeris anak-anak begitu keras. “Whuaaaaaaaa” dengan tertawa riang gembira ketika badan mereka terguyur air tumpah dari tong. Para wali murid berkumpul di bawah pohon rindang sembari mengawasi putra putri mereka yang sedang berenang.

 Setelah puas berenang, anak-anak bergantian ganti baju, dimulai dari kelas 1 Ahmad Dahlan dan Siti Walidah, lalu dilanjutkan kelas 2 Ibrahim dan Mas Mansyur. Sebelum pulang semua anak kelas 1 dan 2 berbaris terlebih dahulu, untuk mengecek apakah sudah lengkap atau ada yang masih ada didalam wisata pagora. Setelah lengkap, anak-anak menuju bus untuk perjalanan pulang. Beberapa anak pulang bersama bapak ibu wali murid yang ikut mendampingi. Walapun didalam bus tersisa beberapa anak saja, namun tidak mengurangi rasa senang mereka, setelah seharian belajar diluar madrasah dan berwisata. Didalam bus anak-anak bernyanyi kembali dengan dipandu bu Emi Koniati. Anak-anak berkaraoke lagu-lagu anak-anak. Mas Ubay bernyanyi lagu anak kambing saya. Anak-anak yang lain ikut bersahut-sahutan bernyanyi “chacha maricha hey hey cha cha maricha hey hey chacha maricha da di kampung baru”. Ramailah bus dengan suara riuh gembira anak-anak.