Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Berkesan Menjadi Pendamping OSL Kelas Empat


Oleh : Yulia Lisa Sari Hayati,M.Pd  ( Guru kelas kasman singodimeja )  

Bertepatan dengan kegiatan tengah semester dua, madrasah mengadakan kegiatan Out School Learning yang biasanya kita singkat dengan sebutan OSL. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tengah semester genap. OSL bertujuan untuk memberikan pembelajaran di luar madrasah untuk siswa. Setelah masa kerja dua tahun di madrasah ini, akhirnya saya berkesempatan menjadi pendamping kegiatan OSL siswa karena sebelumnya di tahun 2020 kami batal untuk melaksanakan kegiatan OSL lantaran  adanya pandemi Covid-19. Meskipun pandemi tersebut belum berakhir, tahun ini kami berkesempatan menyelenggarakan OSL tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai guru kelas, saya bertugas mendampingi siswa kelas IV dengan tujuan Brigif 16/Wira Yudha Kediri pada hari Rabu, 23 Maret 2022.

Kegiatan diawali dengan persiapan siswa dengan cara berkumpul di halaman madrasah pukul 07.00. Dilanjutkan dengan absensi sampai penataan tempat duduk di kendaraan. Bersama enam guru pendamping dan 75 siswa dengan menaiki armada bus dan satu mobil kami berangkat ke lokasi pukul 07.30. Diawali doa yang dipimpin oleh Ibu Umi Zahrok. Selama perjalanan guru pendamping memberikan arahan kepada siswa gambaran tempat yang akan dikunjungi dan peraturan yang harus dilaksanakan siswa selama kegiatan OSL. Di dalam bus guru beserta siswa sangat menikmati perjalanan dengan riang gembira dan bernyayi bersama.

Tepat pukul 08.30 rombongan sampai di lokasi. Kami beserta rombongan berhenti di pos jaga dan disambut petugas pos jaga yaitu Bapak Muhammad Yunus. Salah satu perwakilan guru pendamping mencoba mendatangi pos jaga dan memberitahu kepada petugas bahwa kami merupakan rombongan dari MIM 2 Badas yang tempo hari sudah mengirimkan surat pemberitahuan akan berkunjung. Kami berharap kunjungan ke Brigif kali ini siswa bisa berkeliling memasuki lokasi mengenal area Brigif secara langsung dan terutama mengenal pakaian, senjata dan melihat atraksi dari para prajurit. Akan tetapi harapan itu tidak bisa terwujud karena padatnya kegiatan prajurit yang sedang mempersiapkan pengiriman pasukan ke Papua. Sehingga kami hanya diijinkan untuk berswafoto di depan wilayah Brigif saja.

Satu per satu siswa mulai turun dari kendaraan kemudian berkumpul dan berbaris berdasarkan kelas dan Guru pendamping masing - masing. Selanjutnya kami berfoto bersama dengan Bapak Yunus tentunya. Kami para guru mencoba meminta Bapak Yunus untuk memberikan sedikit penjelasan mengenai Brigif ini. Dari penjelasan Beliau kepanjangan Brigif adalah Brigade Infantri Mekanis yang berada di bawah Komando Daerah Militer (KODAM) V Brawijaya yang dibentuk pada 1 Februari 1946 dengan tipe unit satuan tempur. Meskipun tidak bisa berkeliling dan masuk untuk melihat pemukiman Brigif secara langsung, siswa tetap terlihat antusias karena disambut baik oleh Bapak Yunus.

Setelah sesi foto bersama dan pemberian tali asih selesai,  kami mengajak siswa berjalan menuju ke penangkaran rusa. Di wilayah penangkaran rusa ini siswa dapat belajar berinteraksi dengan hewan dengan cara memberi makan kangkung pada hewan tersebut. Siswa terlihat senang sekali dalam kegiatan tersebut. Ada seorang siswa yang rela membeli kangkung hingaa uang sakunya habis. Di wilayah penangkaran rusa ini ada beberapa hewan lain juga yaitu monyet, angsa, kalkun dan kelinci.

Tempat selanjutnya yaitu Taman Hobit. Taman hobit ini tepatnya bersebrangan dengan penangkaran rusa. Taman Hobit terlihat sangat indah karena terletak pada kaki Gunung Klothok sehingga tempatnya berundak-undak. Di taman ini  disajikan pemandangan yang indah, berbagai macam rumah kurcaci seperti yang ada di cerita Cinderella, rumah jamur dan air mancur. Di Taman Hobit juga terdapat flying fox akan tetapi pada waktu itu tidak beroperasi. Sebelum bermain bersama teman beberapa siswa makan bersama dulu untuk mengaisi tenaga karena sudah mulai lapar, setelah dirasa kenyang mereka pun bergegas naik ke atas. Melihat siswa berlarian kesana-kemari dan naik turun tangga dengan riang gembira rasanya senang sekali menjadi hiburan tersendiri bagi kami sebagai  guru.

Dirasa cukup bermain di Taman Hobit, kami berjalan kaki untuk menuju kolam renang Dragon Wira Yudha. Begitu sampai kolam renang siswa pun tidak sabar untuk berenang. Sambil mengawasi siswa berenang para guru pendamping pun menyantap makan siang bersama. Di sela menyantap makan siang bersama, datanglah sebungkus rujak pemberian ikwam kelas Djuanda. Usai anak - anak bilas serta ganti baju, kami pun juga mengecek keberadaan siswa serta mengumpulkan beberapa barang yang tertinggal. Kemudian kami berjalan bersama lagi untuk kembali ke bus. Sebelum melanjutkan perjalanan guru pendamping mengecek siswa terlebih dulu untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.

Waktu menunjukkan pukul 12.30 kami melanjutkan perjalanan ke masjid Agung kota Kediri untuk menunaikan sholat dhuhur, letak masjid Agung ini bersebrangan  dengan Alun-alun kota Kediri. Siswa laki-laki berjamaah bersama Pak Bayu kemudian untuk siswa perempuan berjamaah dengan Bu Umi. Mereka terlihat sangat takjub dengan bangunan masjid Agung yang indah dan megah, beberapa siswa juga ingin naik ke menara dengan menaiki lift akan tetapi lift-nya sedang tidak beroperasi. Selepas sholat berjamaah kami beristirahat sebentar,  kemudian kami kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan kembali di madrasah. Tepat pukul 14.30 kami tiba di madrasah dengan disambut hujan yang deras.

Melalui kegiatan OSL dengan tujuan Brigif ini, diharapkan siswa bisa gambaran tentang cita-cita sebagai TNI. Meskipun melelahkan,  kegiatan ini juga menjadi lebih bermakna dan menambah pengalaman siswa belajar di luar madrasah supaya tidak jenuh hanya belajar di kelas saja. Semoga OSL tahun depan bisa lebih seru dan bermakna.