Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berikan Motivasi dan Pembinaan, Kepala MIMDA Ceritakan Pengalamannya Jadi Pengurus Kelas


Pagi ini, Teman-teman pengurus kelas dari kelas satu hingga enam mendapatkan pembinaan dari Kepala Madrasah. Sebanyak 52 Anak hadir dan duduk memadati kursi di ruang guru. Mereka saling berbagi kisah dan pengalaman menjadi pengurus dikelasnya.Rabu,(20/04/2022)

Menjadi pengurus kelas bisa jadi kebanggan bagi setiap anak. Diberikan amanah dan tanggung jawab dalam mempimpin rekan-rekannya dalam satu kelas. Tentunya banyak suka duka yang dialami. Terkadang harus menitihkan air mata tatkala menghadapi teman yang susah diatur. Namun semua pengorbanan itu akan menjadi Pahala tentunya kebaikan karena bisa bermanfaat bagi orang lain.

Kepala Mim 2 Badas Luky Fajarianto memberikan pembinaan kepada anak - anak yang menjadi pengurus dikelasnya. " Jadi pengurus kelas itu suatu kehormatan bagi kalian, tidak sembarang anak bisa jadi pengurus seperti kalian, oleh karena itu gunakanlah amanah ini sebaik - baiknya." Tuturnya

Ia menambahkan, sebuah Amanah kepemimpinan itu kelak akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT. Maka dari itu setiap pengurus kelas wajib menjadikan dirinya contoh yang baik bagi teman-temannya. " Tak hanya itu saja, mereka juga harus  mengajak temannya  untuk  senantiasa menjaga kelas  kondusif, bersih, tertib, dan mencegah tindakan bulying serta memelihara suasana persahabatan." Imbuhnya.

Salah satu peserta pembinaan  Bimasena menyampaikan perasaan bangga dan sedihnya menjadi ketua kelas. " Saya senang jadi ketua kelas, tapi kadang saya menangis ketika menjumpai teman yang susah diatur, sudah salah diingatkan malah marah - marah. " Ungkapnya

Ternyata hal yang disampaikan oleh bimasena juga dialami banyak pengurus kelas lainnya. Akhirnya Kepala Madrasah memberikan pencerahan dan motivasi berdasarkan pengalamannya ketika duduk dibangku sekolah. " Saya dulu juga sering dapat amanah jadi pengurus kelas, bahkan sering menjabat ketua, suka dukanya banyak sekali. Mulai dari rasa bangga mempimpin, bisa belajar manajemen kelas, hingga perasaan sedih seprti yang dialami kalian." Katanya

" Dalam satu kelas itu banyak teman beda watak dan perilakunya, ada yang mudah diatur, ada yang biasa saja, ada yang sulit bahkan yang menentang juga ada, disitulah kalian berlatih mengelola orang banyak. Bagaimana kalian dapat mengatur teman kalian untuk bisa menjadi satu dalam suasana kekeluargaan dan se visi yaitu belajar." Imbuhnya 

Luky Fajarianto juga menyampaikan bahwasanya setiap anak yang menadapat amanah menjadi pengurus bukanlah kebetulan, tapi merupakan takdir Allah. " Allah melatih kalian melalui amanah  pengurus kelas, siapa tahu suatu saat ketika kalian dewasa Allah memberikan amanah yang lebih besar lagi menjadi pemimpin dimasyarakat contohnya jadi kepala desa, camat, bupati, anggota DPRD, Presiden dan lain sebangainaya. Kalau diambil hikmahnya, Pak luky sekarang menjabat sebagai Kepala Madrasah selama hampir dua periode ini juga merupakan takdir Allah, ternyata selama disekolah dulu jadi ketua kelas Allah melatih pak luky menjadi pemimpin dikelasnya." Tandasnya.