Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LEARNING EVERYTIME AND EVERYWHERE

Dokumentasi salah satu siswa kelas Ahmad Dahlan sedang belajar dari rumah 

Sejatinya Belajar telah dimulai semenjak kita dilahirkan oleh Allah SWT dari Rahim Ibu kita. Dari sini kita telah memulai awal pelajaran kita tentang kehidupan.Kita diajaro oleh guru pertama kita yakni Ibu. Ibu mengajarkan kita untuk minum, makan, dan berkomunikasi dengan bahasanya. Guru kedua kita adalah ayah, dimana sosok Guru ini lebih banyak mendidik kita menjadi manusia yang tangguh dalam menyelami kehidupan. Mengajarkan kita mengenal aneka macam kebutuhan dan keterampilam untuk hidup. 

Guru ketiga kita adalah Saudara - saudara kita seperti Kakak , Kakek, nenek, dan sebagainya. Mereka mendidik kita untuk bisa hidup ditengah kehidupan keluarga yang majemuk. Memgajari kita untuk toleransi, bersabar, tolong menolong, dan sebagainya.Guru kelima kita adalah Masyarakat lingkungan tempat tinggal kita. Disini kita mulai mengenal dunia luar, dimana ada banyak sahabat - sahabat kecil kita. Mengajak kita mengenal dan memahami indahnya kehidupan bermasyarakat. 

Dan Guru yang keenam adalah Sosok Guru yang kita kenal pada umumnya , yakni Guru disekolah. Mulai dari Guru TK kita, Guru Madrasah kita, dan sebaginya.Beliau adalah orangtua kedua kita disekolah.Mereka memerankan tokoh ayah dan ibu kita selama dibangku sekolah. Mendidik kita memahami jauh lebih dalam tentang dunia dan luasnya alam semesta. Mengajari kita untuk bisa membaca, menulis, berhitung, dan berinteraksi satu sama lain. Terkadang waktu kita separuh ya kita habiskan bersama Guru Di Madrasah kita. Mulai dari pagi hingga sore hari. Bermain dan bercanda ria bersama mereka. 

Namun kini, Saat Pandemi tiba semuanya berubah. Dulu  seharian waktu kita habis bersama Guru disekolah. Belajar, bermain, beribadah, dan sebagainya. Kini kesempatan itu telah tiada. Kita belum bisa lagi belajar bersama dibangku sekolah. Tak lagi dapat merasakan indahnya bertemu guru - guru kita.Harus terdiam diri dirumah, lantaran situasi Pandemi yang tak kunjung usai.Terkadang Rasa Bosan itu datang silih berganti dan kepenatan rutinitas dirumah. Ingin sekali rasanya bisa duduk dibangku sekolah, belajar bersama guru, dan bermain dengan kawan kawan.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, berbulan bulan, hingga ganti tahun. Rutinitas ini masih tetap, harus belajar dari rumah. Entah sampai kapan ini akan berakhir dan kembali normal seperti dahulu kala. Namun ada pepatah mengatakan bahwa Belajar itu tak harus disekolah. Belajar dapat dilakukan dimanasaja dan kapansaja. Bisa pagi, siang, sore, bahkan malam.Kembali lagi pada kodrat kita sebagai manusia dimana kita punya cerita dari masa kita dilahirkan hingga saat ini. Banyak pihak yang ternyata merupakan Guru bagi diri kita. Mulai dari Ibu, Ayah, Kakak, Kakek,Nenek, paman,Bibi, Tetangga kita dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam situasi yang serba dirumah, seyogyanya kita masih dapat belajar. Memaknai setiap kehidupan bersama Guru sejati kita yakni Keluarga. Banyak hal bisa kita gali dan dapatkan dari mereka. Aneka pengetahuan dan eksperimen sebenarnya banyak kita jumpai dirumah. Contoh mudahnya sambil membantu Ibu didapur kita bisa melakukan uji eksperimen perubahan wujud benda. Ketika kita merebus air , membuat es batu, Membuat jely, dan sebagainya. Secara tidak langsung,Ibu telah menjadi Guru IPA kita. Kemdian ketika kita membantu ayah berjualan misalnya, secara tidak langsung Ayah telah menjadi Guru Matematika kita, Bisa jiga Guru IPS kita mengajarkan kita tentang ekonomi dan bisnis wiraswasta. 

Saat kita asyik bermain dengan Kakak tiba tiba ada seorang pengemis atau pengamen, dan secara spontan kakak langsung memberi mereka uang recehan. Dari sini Kakak berperan sebagai Guru Aqidah Akhlaq  mengajari kita menjadi anak yang dermawan. Yang lebih seru lagi ketika kita sedang duduk bersantai bersama Kakek atau Nenek. Mereka sering bercerita tentang pengalamanya dimasa lalu yang penuh dengan sejarah. Menceritakan sosok pahlawan, kedupan mereka saat jaman perjuangan kemerdekaan, dsb. Dari sini Kakek Nenek kita bisa dikatakan Guru PKN. 

Nah itulah sekelumit cerita kehidupan kita, tentunya masih banyak lagi aktivitas dirumah yang bisa kita jadikan pelajaran untuk belajar. Dari sini kita bisa memahami bahwa belajar tak harus dibangku sekolah, dimanasaja, kapansaja,dengan siapasaja kita bisa belajar. 

Pandemi, semangat belajar makin bersemi. Nikmati setiap proses kegiatan belajar dari rumah. Insya Allah akan bermakna untuk bekal masa depan kita.Jangan menyerah, badai pasti berlalu. Bapak dan Ibu Guru di Madrasah akan senantiasa mendampingi dan membimbing anak- anak tanpa batas ruang dan waktu. Senantiasa berdoa dan berikhtiyar demi hari esok yang lebih baik. Salam Semangat dan Kompak selalu.