Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Orangtua dalam Mensukseskan PJJ Tak Cukup Sekedar Menyediakan HP

Dokumentasi kegiatan penyerahan raport dan parenting  walimurid MIM 2 Badas

Salah satu momentum berharga bagi para orangtua dan anak - anak di MIM 2 Badas adalah penyerahan raport ( Rapotan) . Dalam kesempatan ini orangtua menerima laporan hasil belajar anak - anak selama satu semester. Sebagai bentuk pertanggung jawaban Guru dan Madrasah dalam mendidik anak- anak. Seperti halnya tahun sebelumnya ,dalam semester ganjil ini penyerahan raport dilaksanakan secara bergantian serta menerapkan standar protokol kesehatan, Dalam kesempatan ini, Kepala MIM2 Badas menjalaskan pentingnya peran orangtua dalam pendidikan anak terlebih saat PJJ dirumah.Sabtu (19/12/2020)

Kegiatan ini diikuti walimurid MIM 2 Badas dari kelas satu hingga kelas enam  sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dimulai dari kelas satu pukul 07.30 wib dengan durasi 60 menit tiap kelasnya, acara ini berakhir pukul 16.30 WIb sesi walimurid kelas enam. Luky Fajarianto Kepala MIM 2 Badas memberikan apresiasi terbaiknya untuk semua walimurid yang hadir dalam acara rapotan. Selain itu, beliau juga menjelasakan betapa pentingnya kehadiran orangtua dalam kegiatan ini sebagai upaya menciptakan komunikasi positif serta motivasi bagi anak- anak  " Pak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah meski jadwal dan tugasnya padat, beliau bisa menyempatkan diri hadir dalam acara penyerahan raport putranya yang tengah duduk dibangku SMA. " tutur luky

Dokumentasi  parenting walimurid yang disampaikan oleh kepala MIM 2 Badas

Ia menambahkan, peran penting orangtua dalam rangka mensukseskan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tak cukup menyediakan HP saja. Terlebih bagi anak- anak yang masih kelas satu dan dua, pendampingan orangtua mutlak dibutuhkan sebagai guru dirumah. Meskipun disadari bersama bahwa tugas dan pekerjaan orangtua dirumah jauh lebih banyak, namun pendampingan PJJ tak boleh dilewatkan." Saya memaklumi dan ikut merasakan pula sebagai orangtua dirumah harus bisa membagi waktu, tenaga, dan pikiran karena tugas orangtua sendiri cukup banyak apalagi bagi mereka yang bekerja, satu sisi harus bekerja disisi lain anak - anak juga membutuhkan pendampingan belajar."imbuhnya

Dengan pendampingan yang tepat, dipastikan pembelajaran dapat terlaksana dan tercapai tujuannya meski dilakukan dengan banyak keterbatasan. Agar PJJ dapat terlaksana secara maksimal, peran orangtua dalam mendampingi PJJ sudah menjadi kebutuhan. Beberapa tips bagi orangtua agar selalu tersenyum bahagia mendapingi belajar anak dirumah pertama adalah sabar. Karena yang didampingi anak sendiri, terkadang orangtua merasa repot dan susah mengarahkan anak. Emosi bahkan kekerasan mungkin terkadang menghampiri anak- anak apabila orangtua kesuilitan menghadapi anak- anak yang mulai malas,capek, dan bosan. Untuk itu setiap orangtua dituntut harus senantiasa bersabar. 

Kedua, PJJ memang sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan dimasa pandemi. Hal baru seperti ini apalagi sangat dominan terjadi dikalangan walimurid terkadang menjadikan sesuatu yang berat. Dimana ketika hari normal pagi hingga sore orangtua menyerahkan pendidikan anaknya kepada madrasah, saat ini menjadi tugas baru dirumah. Banyak permasalahan serta kendala mungkin sering dihadapi oleh para orangtua. Untuk itu setiap orangtua perlu beradaptasi dan mengahadpinya dengan senantiasa tersenyum bahagia. Dengan bergitu tugas baru ini dapat dilakukan dengan baik dan menyenangkan.

Ketiga, jangalahh tugas mendampingi anak belajar dijadikan beban bagi orangtua. Meski banyak keterbatasan, kendala, permasalahan yang terjadi saat pendampingian, orangtua tak perlu menjadikan beban. Apalagi dalam PJJ ini madrasah dan pemerintah tidak begitu mematok target kemampuan akademik anak dalam menyerap pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring lebih ditekankan pada aspek pembentukan karakter anak. Contohnya karakter religius dapat banyak dilakukan dengan tugas kegiatan ibadah seperti sholat, mengaji, berdo'a, dll. Walkelas pun akan sering memberikan muatan pembelajaran yang bersifat praktik pembiasaan karakter dirumah.

Enik Sulistyowati salah seorang walimurid kelas dua menyampikan pengalamannya saat mendampingi anak belajar dirumah. Diawal - awal memang berat karena hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Apalagi tugas seorang ibu dirumah jauh lebih banyak. Namun seiring berjalannya waktu kegiatan ini menjadi ringan dan sudah terbiasa dengan rutinitas baru mendampingi belajar anak dirumah. " Diawal - awal sempat saya merasakan berat, namun berangsur - angsur karena terbiasa akhirnya menjadi ringan, apalagi anak saya juga sudah mulai mandiri dengan kegiatan belajar PJJ ini." Kata Bunda Enik mewakili walimurid dikelas dua.