Tingkatkan Kompetensi Guru, MIM 2 Badas Gelar Workshop Kata Si Guru
Sejumlah dua puluh satu guru dan karyawan MI Muhammadiyah 2 Badas tengah antusias mengikuti workshop. Kegiatan yang bertempat di Marwah tirta and resto 1 ini digelar selama satu hari. Bertujuan untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki guru agar mampu berfungsi dengan baik dan maksimal dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada anak - anak,,Selasa (10/12/2019).
Diawal acara Drs.Mulyono,M.Pd selaku ketua majelis dikdasmen PDM kabupaten Kediri memberikan ilmu dan wawasannya kepada jajaran peserta dengan tema kompetensi kepribadian guru Muhammadiyah. Diantaranya memiliki jiwa Al Maun, Amar ma'ruf nahi munkar, dan menjalankan perannya sebagai guru. Ada lima peran seorang guru yaitu sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, dan administrator kelas.
" Satu hal penting di era kecanggihan teknologi saat ini, siswa mampu belajar sendiri mencari pengetahuan melalui google dan internet bahkan kadang melampaui guru, Agar tidak terlindas akan hal itu maka seorang guru dituntut harus mampu memberikan pendidikan karakter dan akhlaq karena kedua pendidikan tersebut hanya mampu diberikan oleh seorang guru melalui pendidikan secara langsung. " tutur beliau mengakhiri sesinya.
Di sesi kedua Kepala MIM 2 Badas Luky Fajarianto melanjutkan estafet pemateri dengan tema empat kompetensi seorang guru. Kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional. Kompetensi kepribadian tidak terlalu dijelaskan karena diawal sesi sudah disampaikan. Kompetensi sosial merupakan kemampuan seorang guru dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa, guru lain, atasan , dan walimurid. Sedangkan kompetensi pedagodik merupakan kemampuan dan wawasan tentang pendidikan dan pengajaran yang telah didapat dibangku kuliah. sedangkan kompetensi profesional menitikberatkan pada berjalannya tupoksi seorang guru dan pengembangan diri.
Pengawas madrasah kecamatan badas Drs.Mahfud Sunaryo,M.Pd.I ikut serta memberika materi tentang teknik, metode, dan model pembelajaran. " Dalam sebuah pembelajaran sudah wajib hukumnya bagi seorang guru untuk merancang model dan metode yang baik pula. " kata pak mahfud. Sebuah kelas akan terasa hidup dan aktif apabila metode dan model yang diterapkan sesuai dengan karakter dan kebutuhan anak, sebaliknya kelas akan pasif dan murid pesimis apabila guru salah dalam memilih metode dan model pembelajarn.